Wednesday, July 15, 2009

Teori Kepentingan Diri (Adam Smith)

Posted by Mahmal Rizka 3:20 AM, under , | No comments

Dalam bukunya The Wealth of Nations, Adam Smith kurang lebih menyebutkan: “…..kita tidak hidup dari belas kasih penjual roti……….melainkan karena kecintaaan penjual roti tersebut kepada dirinya sendiri…..”. Maksud pernyataan tersebut adalah penjual roti memproduksi roti-roti yang mereka jual bukanlah karena kasih sayangnya kepada kita melainkan karena kecintaan penjual roti tersebut kepada dirinya sendiri agar dia bisa memenuhi kebutuhan dirinya yang lain dari imbalan atas roti yang dijual kepada kita. Tapi kalau diteliti lebih dalam lagi, dengan kecintaan pada dirinya sendiri sekaligus mendorong penjual roti tersebut untuk memberikan perhatian kepada para pembeli rotinya, yaitu dengan memproduksi roti-roti yang bermanfaat serta memuaskan para pembelinya agar roti buatannya selalu dibeli.

Selain itu sebelum menulis The Wealth of Nations, Adam Smith telah menulis buku The Theory of Moral Sentiments yang menenkankan bahwa “simpati” adalah kekuatan penggerak di balik masyarakat yang makmur dan dermawan. Itu tidak terlepas dari predikat Adam Smith yang selain pemikir ekonomi juga seorang Profesor Filsafat Moral.

Filsuf Skotlandia ini percaya bahwa manusia akan dimotivasi oleh kepentingan diri maupun kedermawanan. Maka dari itu sebuah kesalahan jika memisahkan kapitalisme Adam Smith dengan moral yang baik.

Mungkin hal itulah yang luput dari perhatian Adam Smith, yang beranggapan semua manusia bermoral mulia sehingga beliau mengemukakan teori yang akan berdampak sangat buruk bagi orang banyak jika dipakai oleh orang-orang yang tidak bermoral.


by: Mahmal Rizka

Thursday, April 2, 2009

Penciptaan Uang

Posted by Mahmal Rizka 6:01 AM, under | No comments

Uang dalam peradaban manusia telah menjadi suatu yang sangat penting. Segala tindakan yang akan dilakukan baik itu berupa kebutuhan dasar atau pun untuk memperoleh kesenangan dalam hidup pada umumnya harus mengeluarkan uang.

Kenapa uang bisa begitu telah menduduki posisi yang sangat penting dalam peradaban manusia...????

Pada dasarnya tercipta dan terkumpulnya uang tidak lain merupakan hasil kerja dari manusia atau sekolompok manusia. Uang tidak serta merta muncul tanpa ada usaha dan sesuatu yang dihasilkan.

Melihat realitas yang ada sekarang, melihat semangat yang menggebu untuk mendapatkannya dan bahkan hampir melupakan apa arti dan fungsi dari uang yang sebenarnya.

Hadirnya lembaga keuangan seperti perbankan yang salah satu tujuan utama didirikannya adalah untuk menjadi mediasi antara pihak yang surplus (finansial) dengan pihak yang defisit (finansial) dalam bentuk pembiayaan atau pun bentuk lainnya, yang mana ada pihak yang mempunyai serta mampu menghasilkan lebih dari yang dibutuhkan di samping juga ada yang tidak mampu atau mungkin hanya memiliki kesempatan yang terbatas untuk memenuhi kebutuhannya.

Namun melihat situasi yang ada, penipuan-penipuan yang terjadi pada perbankan atau lembaga keuangan lainnya pada umumnya terjadi pada transaksi-transaksi yang di iming-imingi dengan imbal hasil yang tinggi.

Motivasi seseorang untuk berinvestasi dengan perbankan mayoritas adalah untuk memperoleh hasil yang besar tanpa melakukan hal yang besar.

Benarkah hal tersebut...???

_____

oleh : Mahmal Rizka

Sunday, January 25, 2009

Ke-Urgen-an Swasembada Pangan & Energi

Posted by Mahmal Rizka 8:24 PM, under | No comments

Pada setiap negara kebutuhan pangan dan energi merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda dan sangat menopang keberlanjutan segala aktifitas suatu negara. Kekurang tersediaan dan atau terlalu tingginya biaya untuk memperoleh kedua hal tersebut akan membawa sebuah negara ke dalam krisis yang merembet ke segala bidang yang pada akhirnya akan membuat perekonomian dan segala aktifitas yang lain tidak berjalan dengan aman.

Di luar hal tersebut, pasar bebas yang dianut ekonomi dunia yang mana pangan dan energi termasuk komoditas unggulan telah menjadikan kedua hal tersebut komoditas-komoditas yang liar secara harga.

Situasi hangat yang terjadi belakangan pada perdagangan minyak mentah yang berhasil mencapai USD 147 per barel selanjutnya berselang beberapa bulan pun merosot mendekati 33 USD per barel semakin menunjukkan dampak buruk dari pasar bebas terutama untuk hal-hal yang menyangkut kebutuhan orang banyak.

Mungkin untuk mengganti sistem pasar bebas tersebut membutuhkan waktu dan usaha keras bahkan hanya untuk hal tertentu saja.

Namun, paling tidak sebagai langkah preventif dari setiap negara terutama yang memiliki kekayaan sumber daya alam mampu dan berusaha memenuhi kebutuhan energi dalam negerinya sendiri, sehingga kehancuran pasar dunia tidak akan mengganggu ketersediaan kebutuhan dalam negerinya.

_______

oleh : Mahmal Rizka

Thursday, January 22, 2009

Nasionalisasi vs Privatisasi

Posted by Mahmal Rizka 11:52 PM, under | No comments

Dalam perekonomian suatu negara, nasionalisasi dan privatisasi merupakan 2 hal yang urgen mengingat hal tersebut sangat menentukan arah kebijakan serta perekonomian, sosial dan politik suatu negara. Satu hal yang perlu disadari, kedua hal tersebut seyogianya dapat memberikan manfaat yang positif sekaligus negatif bagi perekonomian, sosial dan politik suatu negara.

Sisi positif dari nasionalisasi; peran negara yang begitu kuat dalam mengelola aset-aset negara sehingga hal-hal yang merugikan negara secara ekonomi dan politik dapat dipantau langsung serta ditanggulangi langsung oleh pemerintah serta dapat menentukan kebijakan yang ekstrim sekalipun untuk kepentingan negara. Sementara sisi negatifnya, sebagaimana diketahui nasionalisasi selalu kurang dengan aroma-aroma kompetitif yang dapat meningkatkan serta mendongkrak perusahaan-perusahaan agar lebih baik kualitasnya.

Sebaliknya, privatisasi yang sangat kental dengan aroma kompetisi dan persaingan yang sengit dengan sendirinya akan menciptakan situasi yang kempetitif sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang berkualitas serta bermanfaat bagi suatu negara. Namun sisi negatifnya juga tidak kalah hebatnya, kekuatan negara dalam mengontrol perusahaan-perusahaan yang ada terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak secara perlahan terkikis dan sangat berpotensi hilang sama sekali.

___________

oleh: Mahmal Rizka